Rabu, 31 Maret 2010

XY recorder

XY recorder adalah alat untuk menampilkan sinyal dari sebuah rangkaian dalam bentuk cetakan pada kertas. gambar sinyal yang dicetak berdasarkan sumbu x dan y.
XY recoder ada yang memiliki 2 channel, dan ada juga yang hanya 1 channel. sama seperti osiloskop. input channel dihubungkan dengan test point / output dari sebuah rangkaian.
Pada XY recorder juga terdapat panel kontrol untuk mengatur kecepatan penggambaran sinyal dan sensitivitas terhadap tegangan output rangkaian.


Bagian panel atas dan bawah terdapat pengaturan dari mulai tombol start sampai, posisi mulai mencetak gambar sinyal. terdapat input sinyal [yang diberi kabel merah]. kertas[milimeter blok] yang dimasukan untuk tempat pencetakan sinyal. bagian servo + pen adalah bagian pencetak, servo untuk menggerakan pen untuk menggambar sesuai sinyal yang diberikan, lalu pen yang telah diisi tinta sebagai pena untuk menggambarnya.

PANEL KONTROL

terdapat tombol start, hold paper, list, X, SERVO, sisanya dibagian atas adalah untuk pengaturan semacam v/div atau ms/div nya.
1 kabel merah paling atas adalah bagian Ground yang dihubungkan dengan bagian Ground kabel merah paling bawah. kabel merah yang ditengah dihubungkan dengan tes point dari rangkaian.

SERVO + PEN

Didalam box hitam terdapat motor servo untuk menggerakan posisi pena agar mencetak sinyal sesuai dengan yang diberikan pada input channel/kanal. lalu ada pena yang diisi tinta untuk mencetak gambar sinyal pada kertas milimeter blok.

Cara menggunakan:
0. hubungkan test point rangkaian dengan input kanal XY Recorder[rangkaian dalam kondisi OFF].
1. masukan kertas dibawah box servo
2.tekan tombol HOLD [untuk menghidupkan listrik statis, agar kertas tidak bergeser]
3. tekan tombol X
4. tekan tombol start untuk mulai mencetak [rangkaian yang akan di test dalam kondisi OFF]
5. setelah terlihat gambar garis, sesuai titik nol, nyalakan rangkaian.
6. maka akan tercetak sinyal sesuai dengan kodisi tegangan pada test point dan respon waktu dari rangkaian tersebut.
7. setelah selesai mencetak, dengan cepat box servo akan kembali ke posisi awal. *hati-hati, jangan menempatkan sesuatu di area cetak, karena box servo akan bergerak dengan cepat setelah selesai mencetak.
8. tekan tombol LIST [untuk mencetak parameter-parameter dari sinyal yang telah digambar, e.g. cm/s, mV, V, dsb]


Minggu, 28 Maret 2010

SCR

spesifikasi SCR

contoh dibawah adalah spesifikasi untuk SCR TYNx10

spesifikasi yang dicantumkan hanya diambil spesifikasi batasan-batasan nilai kelistrikan,dan tes kelistrikannya



Batasan nilai

Simbol

Parameter

Nilai

Unit

IT(RMS)

Arus maksimum yang dapat dilewatkan pada SCR dalam RMS

Suhu junction 100oC

10

Ampere

IT(AV)

Rata-rata arus yang mampu dilewatkan pada SCR

Suhu junction 100oC

6.4

Ampere

ITSM

Lonjakan arus tidak berulang pada waktu dan suhu

Tp = 8.3 ms

Tj = 25oC

105

Ampere

Tp = 10 ms

100

I2t

Nilai untuk sekering dalam satuan A2s

Tp = 10ms

Tj = 25oC

50

A2s

dl/dt

Anjlokan arus maksimum pada pin Gate pada IG = 100mA dlG/dt = 0.1A/µs

Tj = 125oC

50

A/µs

IGM

Arus puncak pada pin Gate

Tp = 20 µs

Tj = 125oC

4

A

PG(AV)

Disipasi daya rata-rata pin Gate

Tj = 125oC

1

W

PGM

Daya maksimum pin Gate

Tp = 20 µs

Tj = 125oC

10

W

VDRM

VRRM

Tegangan puncak berulang

TYN410

Tj = 125oC

400

V

TYN610

600

TYN810

800

Tstg

Tj

Jangkauan suhu ketika disimpan

-40 sampai +150

oC

Jangkauan suhu ketika dioperasikan

-40 sampai +125

TL

Suhu maksimum mata solder selama 10s

260

oC

Tabel 3

Karakteristik kelistrikan (dipoperasikan pada suhu Tj = 25 oC)

Simbol

Kondisi tes

Nilai

Unit

IGT

Gate Trigger Current atau arus pemicu pada gate, menggunakan tegangan forward (dari anoda ke katoda) sebesar 12VDC dan dipasang beban RL 33Ω

maksimum

15

mA

VGT

Gate Trigger Voltage atau tegangan pemicu pada gate menggunakan tegangan forward 12VDC dan dipasang beban RL 33 Ω

maksimum

1.5

V

VGD

Tegangan pada Gate, saat tegangan forward(VD) = tegangan puncak berulang(VDRM) dan beban RL 33 Ω

Tj = 110 oC

minimum

0.2

V

tgt

Respon Gate ketika VD = VDRM, IG=40mA dan lonjakan arus pada gate(dlG/dt) sebesar 0.5 A/µs

umumnya

2

µs

IH

Arus yang diperlukan untuk menjaga kondisi mantap/steady state SCR. Dengan kondisi IT = 100mA dan Gate terbuka

maksimum

30

mA

IL

Arus yang diperlukan untuk menjaga kondisi low. Dengan IG = 1.2IGT

umumnya

50

mA

dV/dt

Rasio anjlokan tegangan yang menyebabkan SCR berubah kondisi dari OFF ke ON. Dengan VD = 67 % VDRM dan Gate open

Tj = 110 oC

minimum

200

V/ µs

VTM

Tegangan puncak berulang untuk ITM = 20 A dan tp = 380 µs

maksimum

1.6

V

IDRM

Arus puncak berulang, dengan kondisi VDRM=VRRM

Tj = 25 oC

maksimum

10

µA

IRRM

Tj = 110 oC

2

mA

tq

Respon waktu SCR untuk berubah kondisi OFF ß àON, dengan kondisi

VD = 67 % VDRM, ITM = 20 A, VR = 25 V, dITM/dt = 30 A/μs, dVD/dt = 50 V/μs

Tj = 110 oC

umumnya

70

µs





Jumat, 26 Maret 2010

Sistem Kendali Kontinyu 1

Silabus
1. pendahuluan
2. blok diagram sistem kendali
3. karakteristik sistem kendali
4. penyederhanaan blok diagram
5. transfer function / fungsi alih
6. sistem orde 1
7. sistem orde 2
8. routh test
9. routh locus

Sistem kendali kontinyu
Sistem = kumpulan dari beberapa sub-sistem yang saling berkait dan mempunyai tujuan tertentu
Kendali = alat / cara yang memungkinkan sistem bisa bekerja sesuai dengan keinginan kita
Kontinyu = sinyal yang mempunyai nilai pada setiap saat

Sistem Kendali Kontinyu = sistem yang memungkinkan sebuah alat bekerja sesuai dengan keinginan kita yang bekerja dengan menggunakan sinyal kontinyu.

Pembagian Sistem Kendali menurut sinyal yang digunakan


1. Kontinyu
sistem kendali kontinyu menggunakan komponen analog, e.g: op-amp, transistor, dsb

2. Diskrit
menggunakan komponen digital dan atau non digital
a. non mikro
sistem kendali diskrit non mikro menggunakan komponen digital, e.g: 74xxx
b. mikro
sistem kendali diskrit mikro menggunakan komponen mikroprosesor atau mikrokontroller, e.g: 8085, ATMega 8535, dsb

contoh:
SKK-->pengendalian kecepatan motor, water level, temperatur ruangan, dsb
SKD-non mikro-->Pembuka pintu parkir, beberapa pengendali dalam pabrik yang menggunakan ban berjalan
SKD-mikro-->Robot, mesin fotokopi, lift, dsb.

contoh kendali yang sederhana dan mudah ditemukan adalah setrika semi otomatis.
setrika yang menggunakan bimetal yang difungsikan sebagai sakelar, ketika temperaut berlebih.

routh locus adalah metoda atau teori yang digunakan untuk menganalisa pada domain frekuensi menggunakan grafis.

routh test adalah metoda atau teori yang digunakan untuk menganalisa kestabilan secara otomatis.


Rabu, 24 Maret 2010

track sector dan cluster

pada media penyimpanan data menggunakan disk/cakram, terdapat keterangan-keterangan diantaranya kapasitas, jumlah track dan sector yang dimiliki dari sebuah disk/cakram. cakram yang dimaksud dapat berupa Blue Ray, DVD, CD, atau Floopy disk.

Sebuah floopy disk 3.5 inch dengan kapasitas 1,44MB walaupun isi yang digunakannya adalah 1.38MB karena digunakan untuk formatting.
disket memiliki jumlah track sebanyak 80 buah pada side 1. yang dimaksud track disini adalah space berupa lingkaran tempat head menyimpan data dalam bentuk biner. dan terdapat 80 buah track pada side 2.
pada setiap track terdapat 18 sektor/sector. sektor merupakan pembagian dari track. setiap sektor dapat menyimpan data sebanyak 500Byte.
setelah mengetahui jumlah byte pada sebuah sektor, jumlah sektor pada sebuah track, mengetahui jumlah track pada disk dan jumlah side pada disk, maka kita dapat menghitung kapasitas disk tersebut, dalam hal ini floopy disk / disket.
500Byte x 18 sector x 80 track x 2 side = 1.44MByte

jadi itulah jumlah byte pada sebuah disket.

mengenai cluster, cluster adalah irisan dari sektor dan kluster.

1.44MByte - 1.38MByte = 6MByte

sisa sebanyak 6MByte digunakan oleh disket untuk jarak antar track, jarak antar sektor dan sistem formatting, biasanya menggunakan sistem format IBM.



mikroprosessor

Mikroprosesor yang dipelajari di lab adalah mikroprosesor 8085.
mikroprosesor ditanamkan kedalam trainer kit midicom intel 8085.
trainer kit mikroprosesor ini memiliki :
PIO(Paralel Input Output) 0 dengan address 50 dan PIO 1 dengan address 40
EPROM dengan alamat 0000-3FFF
RAM 5 buah dengan alamat 6000-FFFF
TIMER
MEMORY DECODER

Sebuah konektor serial RS232 digunakan untuk keyboard, dan output video dihubungkan menggunakan monitor.
Terdapat tombol merah [RESET], digunakan jika trainer kit mengalami error.
Kit ini memiliki super cap, yang akan digunakan untuk menjaga agar RAM dapat menyimpan data walaupun supply dimatikan. super cap ini cukup untuk menjaga data pada RAM setidaknya dalam kurun waktu 2 minggu sejak trainer kit tidak diberi catu daya.

pada bagian kanan dari trainer kit terdapat 8 buah led yang digunakan sebagai indikator output 8 bit atau 1 byte.

ketika akan melakukan coding, lalu menyimpan di memory, maka data harus disimpan di address 7000-FFFF. karena address 6000-7000 digunakan untuk sistem.

Register-register pada trainer kit diantaranya adalah
A 8 bit
B
C
D
E
H
L
M
F
S
P
PC 16bit

register PC (Program Counter) menunjukan alamat berikutnya yang akan dieksekusi.

simulasi untuk upcounter
setelah midicom dinyalakan, tekan spacebar.
tekan H pada keyboard, tekan ENTER
muncul beberapa pilihan instruksi untuk kit ini. diantaranya yang akan digunakan adalah assembly.assembly ini digunakan untuk mengetahui bahasa mesin dari bahasa assembly yang kita masukan.
tekan A, ENTER
muncul assemble dengan address 0000. tekan ESC untuk kembali, lalu ketik A 8000, maksudnya adalah kita akan masuk ke address 8000 tempat kita akan menyimpan data upcounter kita. setelah masuk ke address 8000, ketik MVI A,00 maksudnya adalah move data 00 to register A. tekan ENTER, maka diantara ADDRESS dan bahasa assembly yang dimasukan akan muncul kode mesin 3E00 yang akan dijalankan oleh mikroprosesor. lalu ketikan OUT 50 maksudnya adalah data yang dimasukan akan dikeluarkan pada address 50 yaitu PIO 0. seperti yang disinggung diatas, address PIO 0 adalah 50. lalu akan muncul kode mesin D350 sebagai bahasa mesin untuk output pada address 50. ketikan INR A maksudnya register A datanya akan increase atau ditambah 1 setiap dieksekusi.(INR digunakan untuk menambah dengan 1, DCR digunakan untuk mengurangi dengan 1).
akan muncul kode mesin 3C. selanjutnya adalah looping kode ini dengan mengetikan JMP 8002 maksudnya, kode akan diJUMP dimulai dari address 8002. juga akan muncul kode mesin untuk JMP 8002 yaitu C30280.
Setelah proses coding dilakukan, selanjutnya kita akan melakukan disasemmbly, yaitu untuk melihat apakah kode yang tadi dimasukan sesuai dengan yang dikehendaki.
tekan ESC, untuk kembali ke awa, lalu tekan D 8000, lalu ENTER maksudnya kita akan melakukan disasembly untuk address 8000.
akan muncul address, bahasa mesin, dan bahasa assembly yang tadi dimasukan.
setelah diketahui kode yang dimasukan sesuai dengan yang dikehendaki, maka akan dilakukan TRACE. yaitu proses penjejakan dari kode yang telah kita masukan tadi, sekaligus mengetahui apakah kode untuk upcounter yang tadi berjalan atau tidak. perlu diketahui bahwa kode ini akan muncul berupa kode biner pada 8 buah led yang ada pada kit midicom.
tekan ESC, untuk kembali ke awal. tekan T 8000 maksudnya adalah melakukan trace pada address 8000, tempat kita menyimpan kode untuk upcounter.
tekan ENTER secara terus menerus untuk menjalankan kode, sehingga LED indikator menyala sesuai dengan kode biner untuk upcounter yaitu
0000 0000 biner untuk desimal 0
0000 0001
biner untuk desimal 1
0000 0010 biner untuk desimal 2
0000 0011 biner untuk desimal 3
0000 0100 biner untuk desimal 4
0000 0101 biner untuk desimal 5
0000 0110 biner untuk desimal 6
dan seterusnya

list code up counter
MVI A,00
OUT 50
INR A
JMP 8002

list coude down counter
MVI A,FF
out 50
DCR A
JMP 8002

Minggu, 21 Maret 2010

Spesifikasi

Spesifikasi adalah gambaran karakteristik teknis yang rinci dari sebuah peralatan, perlengkapan, sistem, produk atau proses.
Pada mata kuliah Maintenance and Repair, diberikan contoh spesifikasi dari sebuah instrumen Signal Generator. instrumen ini memiliki spesifikasi sebagai berikut
1. Batas Frekuensi: 0.1 Hz sampai 1 MHz, dapat divariasikan secara berkesinambungan.
2. Bentuk gelombang output: sinus atau persegi
3. Ketelitian: lebih baik daripada +- 2.5% dari percobaan pengukuran
4. Distorsi gelombang sinus kurang dari 0.5$ dari distorsi harmonik total
5. Stabilitas frekuensi: lebih kecil dar +- 0.2% per 24 jam pada 23 derajat celcius
6. Koefisien temperatur frekuensi: 0.01% per derajat celcius
7. Tegangan output maksimum: 10 volt peak to peak
8. Impedansi output: 60ohm
9. Rise and Fall time dari gelombang persegi output lebih besar dari 100 nano detik
10. Daya jala-jala: 120V, 60Hz


point-point diatas adalah yang harus terkandung dalam 'PERFORMANCE SPECIFICATION'.
salah satu tujuan dari spesifikasi ini adalah untuk meyakinkan bahwa barang yang diproduksi sesuai dengan kondisi teknis dari barang tersebut.
Spesifikasi merupakan bagian penting pada proses fabrikasi. Dalam industri elektronik dan Original Equipment Manufactures, ada beberapa cara untuk menuliskan spesifikasi.
blok diagram dibawah ini menunjukan timbulnya spesifikasi.



Sabtu, 20 Maret 2010

instruction set 8085


pada mikroprosesor 8085 terdapat banyak instruction yang digunakan untuk mikro 8085.
instruction tersebut dikumpulkan pada sebuah set instruction.
pada instruction set 8085 diantaranya terdapat
MOV
MVI
LDA
LDAX
LXI

LHLD
STA
STAX
SHLD
XCHG
SPHL
XTHL

instruction set 8085 yang lengkap dapat diunduh disini


Kamis, 18 Maret 2010

Silabus Sistem Pengolahan Sinyal

1. Sistem Pengolahan Sinyal
- Sinyal dan SPS
- Operasi-operasi sinyal dan sinyal uji
- Konsep frekuensi
- Sampling
2. Sinyal dan sistem diskrit
- Sinyal-sinyal energi
- Korelasi sinyal
- Konsep sistem
- Konvolusi jumlah
- Transformasi Z dan invers
- Fungsi transfer

3. Analisis sistem dalam domain frekuensi
- Deret fourier
- Spektrum sinyal periodik
- Transormasi fourier
- Fungsi respon frekuensi
- Analisis sistem
4. DFT (Discrete Fourier Transform) dan FFT (Fast Fourier Transform)
- DFT dan Invers DFT
- Pemilihan N
- DFT untuk sinyal-sinyal energi
- Windowing
- FFT
5. Filter Design
- Filter FIR (Finite Impulse Response)
- Filter IIR (Infinite Impulse Response)
- Filter khusus
6. Perancangan Filter Design
- Filter FIR VS IIR
- Perancangan filter FIR
- Perancangan filter IIR
* Metoda respon impulse inverse
* Metoda backward dan forward
* Metoda transform biliner

referensi:
- John G. Proakis and Dimitris G. Manolakis "Digital Signal Processing" 3rd ed. 1996
- Sanjit K. Mitra "Digital Signal Processing" 3rd ed.


Rabu, 17 Maret 2010

second gita's project

this project just adding sound. consist of 7 minutes sound of Akon. please enjoy it




Senin, 15 Maret 2010

Minggu, 14 Maret 2010

proyek gita





revisi jadwal kuliah





setelah seminggu menggunakan jadwal perdana, minggu kedua ada perombakan besar-besaran jadwal kuliah....kuliah ampe magrib dagh..... :(

Selasa, 09 Maret 2010

mikroprosesor


blok diagram dari sebuah komputer

pada postingan sebelumnya telah disinggung mengenai mikroprosesor dan mikrokontroler.
disini akan dibahas lebih ke mikroprosesor. sebelumnya akan dijelaskan terlebih dahulu bagian-bagian dari komputer yang didalamnya terdapat mikroprosesor.
komputer terdiri dari 4 bagian:
1. input
2. mikroprosesor
3. memory
4. output

input dari komputer diantaranya didapat dari keyboard, mouse, joystick, scanner, touchpad, dan microphone.
output terdiri dari monitor, speaker, LCD proyektor, printer dan yang lainnya.
memory terdiri dari 2 jenis, yaitu primary dan secondary
primary terdiri dari 2 jenis, yaitu RAM dan ROM(telah dibahas pada postingan sebelumnya).
secondary, sering disebut storage device yaitu diantaranya Harddisk, Flashdisk, CDROM, dll.

mikroprosesor akan memproses data dari input, lalu data akan dimunculkan pada output dan atau disimpan di memory, jika nanti diperlukan.

memory adalah penyimpan data. memory merupakan pengembangan dari rangkaian flip-flop.
flip-flop adalah rangkaian penyimpan data 1 bit.
flip-flop dikembangkan dengan merangkain flip-flop secara serial atau paralel menjadi sebuah register. sebuah register memiliki jumlah bit penyimpanan data tergantung dari banyaknya flip-flop yang dirangkai. misalkan 8 flip-flop dirangkai menjadi register, maka register tersebut memiliki kemampuan menyimpan 8 bit atau 1 byte. perlu diingat bahwa 1 byte adalah 8 bit.
register dikembangkan dengan cara menggabungkan register-register manjadi memory.
misalkan pada sebuah komputer dengan RAM 128MByte. jika setiap register memiliki kemampuan menyimpan data 1 byte, maka terdapat 128.000.000 register pada sebuah RAM.

Mikroprosessor adalah pengembangan dari gate-gate dasar rangkaian digital.
rangkaian digital memiliki 3 gate utama, yaitu AND gate, OR gate dan NOT gate.
kombinasi dari 3 gate utama menghasilkan 7 gate dasar, yaitu AND gate, OR gate, NOT gate, NAND gate, NOR gate, EX-OR gate, EX-NOR gate.
Pengembangan dari EX-OR gate menjadi half adder dan full adder adalah dasar dari mikroprosesor.
mikroprosesor hanya dapat memproses operasi aritmatika dan logika.
operasi aritmatika misalkan penjumlahan, pengurangan (penjumalah dengan minus), perkalian (2 * 3 = 2 + 2 + 2) dan pembagian. itulah sebabnya mengapa EX-OR menjadi dasar dari mikroprosesor, karena dari EX-OR --> half adder --> full adder (operasi aritmatika penjumlahan).
juga operasi logika seperti AND, OR dan NOT.
mikroprosesor TIDAK DAPAT MEMPROSES SELAIN OPERASI ARITMATIKA DAN LOGIKA.
didalam sebuah mikroprosesor terdapat bagian yang melakukan operasi aritmatika dan logika ini. bagian ini disebu ALU (Arithmetic Logic Unit ).
selain ALU, didalam mikroprosesor juga terdapat Register, Counter dan Decoder.